Thursday, 30 January 2014

Danau Kelimutu: Petualangan Terbaik di Flores


Danau yang memiliki tiga warna ini teletak di puncak Taman Nasional Kelimutu, Ende, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Di sini terdapat tiga danau yang terletak di puncak Gunung Kelimutu. Ketiga danau tersebut memiliki nama yang sama dan popular dikenal sebagai Danau kelimutu. Setiap danau memiliki warna dan arti masing-masing. Ketiga danau itu diyakini merupakan tempat bersemayamnya roh-roh dan juga diyakini memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat. 

Danau Kelimutu dipopularkan oleh seorang warga Belanda bernama Van Such Telen tahun 1915. Keindahannya semakin dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan keindahan dan perubahan warna air danau tersebut dalam tulisannya tahun 1929.

Danau paling barat bernama Tiwu Ata Mbupu yang berarti ‘danau  jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal’. Danau yang berada ditengah disebut danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai atau ‘danau untukjiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal’. Danau yang paling timur disebut Tiwu Ata Polo atau danau untuk jiwa-jiwa untukorang selalu melakukan kejahatan’. Warna ketiga danau tersebut selalu berubah-ubah.

Secara ilmiah perubahan warna Danau Kelimutu merupakan faktor kandungan mineral, lumut dan batu-batuan di dalam kawah dan juga pengaruh cahaya Matahari. Para ilmuwan yakin bahwa danau ini terbentuk dari erupsi gunung vulkanik pada zaman purba. Fenomena ini telah menarik perhatian para ahli geologi karena keberadaan danau yang memiliki tiga warna yang berbeda namun berada di gunung yang sama ini. Masyarakat lokal di Moni,Ende yakin bahwa orang-orang yang tinggal di sekitar danau telah berbuat jahat dan meninggal. 

Danau kelimutu merupakan bagian dari Taman Nasional Kelimutu. Titik tertinggi taman nasional ini adalah 5,679 kaki yang terletak di gunung Kelibara (1,731 meter) dan Gunung Kelimutu setinggi 5,544 kaki atau (1,690 meter). Taman Nasional Kelimutu merupakan habitat bagi sekitar 19 jenis burung yang terancam punah diantaranya punai flores (Treron floris), burung hantu wallacea (Otus silvicola), sikatan rimba-ayun (Rhinomyias oscillans), kancilan Flores (Pachycephala nudigula), sepah kerdil (Pericrocotus lansbergei), tesia Timor (Tesia everetti), opior jambul (Lophozosterops dohertyi), opior paruh tebal (Heleia crassirostris), cabai emas (Dicaeum annae), kehicap flores (Monarcha sacerdotum), burung madu matari (Nectarinia solaris), dan elang Flores (Spizaetus floris).

Disini juga dapat ditemui tikus gunung (Bunomys naso), banteng (Bos javanicus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak nainggolani), luwak (Pardofelis marmorata), trenggiling (Manis javanica), landak (Hystrix brachyura brachyura), dan kancil (Tragulus javanicus javanicus).

Masyarakat lokal yakin bahwa danau ini merupakan tempat jiwa orang yang sudah meninggal beristirahat. Area Kelimutu dikelilingi hutan yang ditumbuhi beragam tumbuhan yang jarang ditemukan di tempat lain di Flores. Selain pohon pinus, terdapat juga tumbuhan paku, tumbuhan marga Casuarina, redwood dan bunga edelweiss. Hutan pinus tumbuh subur di ketinggian Gunung Kelimutu. Area lain dari gunung ini tandus dengan pasir dan tanah yang tidak stabil. Masyarakat setempat yakin bahwa Gunung Kelimutu merupakan gunung kramat dan merupakan sumber kesuburan bagi tanah disekitarnya

Daerah Kelimutu dikelilingi hutan dengan flora endemik yang jarang ditemukan di bagian lain Flores. Selain pohon pinus, ada juga casuarinas, kayu merah, dan edelweiss. Hutan pinus tumbuh subur di ketinggian Gunung Kelimutu. Bagian lain gunung ini kering dengan tanahnya tidak stabil. Masyarakat setempat percaya bahwa Gunung Kelimutu adalah suci dan menyebarkan kesuburan untuk tanah mereka.

Pengunjung hanya dapat berjalan di sekitar Danau Kelimutu namun tidak semua daerah dapat dijelajahi karena beberapa daerah berbahaya dan karenanya dibatasi. Jika ingin pergi trekking maka terdapat  jalur dari Moni ke Kelimutu yang lebih pendek dari rute mobil.

Jarak dari Moni ke puncak sekitar 12 km. Jarak dari Moni ke tempat parkir kendaraan bermotor adalah 11 km, pengunjung harus mendaki puncak melalui jalur pendakian gunung sekitar 30 menit.

Ada beberapa tempat yang dapat Anda kunjungi seperti Blue Stone Beach, Situs Rumah Bekas Pembuangan Bung Karno, dan yang jelas, belanja kain di Pasar Ikat.




Referensi:


Danau Kelmutu:Petualangan Terbaik Di Flores