Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
- Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi:
- Revolusi Industri
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.
- Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer
- Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
Pengertian Manajemen Produksi
Merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungna dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Pengertian Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Proses Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
1. Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi
a. Proses produksi kimiawi
Proses
produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan
kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh
perusahaan obat-obatan, perusahaan tambang minyak dan lain-lain.
b. Proses produksi perubahan bentuk
Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam pelaksanaannya menitikberatkan pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran (output)
sehingga didapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang
tersebut. Contohnya perusahaan mebel, perusahaan garmen dan lain-lain.
c. Proses produksi assembling
Proses
produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam
pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari
komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau
membeli komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya
perusahaan yang memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil dan
lain sebagainya.
d. Proses produksi transportasi
Proses
produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan jalan
menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan
adanya pemindahan tempat tersebut maka barang atau manusia yang
bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan adanya tambahan
manfaat. Contohnya perusahaan kereta api, perusahaan angkutan dan
lain-lain.
e. Proses produksi penciptaan jasa administrasi
Proses
produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang
memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain
atau lembaga-lembaga yang memerlukannya. Pemberian metode penyusunan,
penyimpanan dan penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh
masing-masing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang
diproduksi oleh perusahaan-perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga
konsultan manajemen dan akuntansi, biro konsultan manajemen, dan
lain-lain.
2. Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi
a. Proses produksi terus-menerus (continuous processes)
Proses
produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau
urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam
perusahaan.
Ciri-ciri :
1) Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisir.
2) Menggunakan product lay out atau departmentation by product.
3) Mesin bersifat khusus.
4) Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
5) Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.
6) Tenaga kerja sedikit.
7) Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
8) Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.
Kebaikan:
1) Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
2) Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
3) Biaya tenaga kerja rendah.
4) Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.
Kekurangan:
1) Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
2) Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.
3) Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.
b. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
Ciri-ciri:
1) Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
2) Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
3) Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
4) Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
5) Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
6) Persediaan bahan mentah tinggi.
7) Membutuhkan tempat yang besar.
Kelebihan:
Fleksibilitas
yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan
mesin bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia,
diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan
proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah
satu mesin.
Kekurangan:
1) Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesanan.
2) Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
3) Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
4) Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.
c. Proses produksi campuran
Proses
produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus
dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan
bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara
penuh.
3. Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi
Pada
umumnya manajemen perusahaan akan mengadakan pemisahan jenis proses
produksi dalam perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi dalam
perusahaan yang bersangkutan yaitu proses produksi utama dan proses
produksi bukan utama.
Adapun proses produksi utama meliputi:
a) Proses produksi terus-menerus
b) Proses produksi terputus-putus
c) Proses produksi proses
d) Proses produksi proses yang sama
e) Proses produksi proyek khusus
f) Proses produksi industri berat
Proses produksi bukan utama meliputi:
a) Penelitian
b) Model
c) Prototipe
d) Percobaan
e) Demonstrasi Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Tenaga Kerja
5. Mutu/Kualitas
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
1. Perencanaan system produksi
2. Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi, yang meliputi :
a. Seleksi dan design hasil produksi (produk).
b. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan.
c. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi.
d. Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses.
e. Perancangan tugas.
f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.
Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi
- Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan. Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi:
1. Proses Pengolahan.
2. Jasa-jasa penunjang.
3. Perencanaan.
4. Pengendalian atau pengawasan.
- Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara
terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran.
Lokasi dan Lay Out Pabrik
Tata ruang pabrik juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting diperhatikan agar suasana kerja menjadi baik. Sasaran tata ruang adalah untuk mengatur ruang agar aliran proses produksi menjadi lancar, efisien dan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan mudah diawasi. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam tata ruang adalah sebagai berikut :
- Mudah dalam pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi
- Letak bangunan pabrik sesuai dengan urutan proses
- Demi keselatan kerja maka pada tempat-tempat yang mudah terjadi kebakaran ditempatkan unit-unit pemadam kebakaran
- Penyimpanan bahan baku, bahan pembantu dan hasil produksi harus terletak pada lokasi yang terisolir, misalnya lem, atau bahan kimia lainnya
- Tersediannya ruang kosong untuk pembongkaran alat-alat
- Cukup ventilasi dan lubang-lubang sirkulasi udara
- Distribusi air dan listrik harus seefisien mungkin
- Letak peralatan harus dibuat seefisien mungkin sesuai dengan alur proses produksi
- Pengelompokan alat-alat yang sejenis untuk mempermudah pengawasan dan pemeliharaan
Referensi
http://caturdj.wordpress.com/softskill-bab-7-manajemen-produksi/
http://dayintapinasthika.wordpress.com/tugas-7-manajemen-produksi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_produksi
http://id.wikipedia.org/wiki/Produksi
http://odickita-dn.blogspot.com/2011/01/proses-produksi.html
© Desember 2013
http://hieronymuskb.blogspot.com/2014/01/manajemen-produksi.html