Friday, 2 May 2014

Tiga Macam Sistem Ekonomi



Pengertian
Pengertian Sistem Ekonomi - Sistem ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan yang berdampak pada kehidupan masyarakat baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.  Dari definisi diatas memiliki beberapa sifat penting yaitu; i) suatu proses, yang merupakan perubahan yang terjadi secara terus menerus, ii) sesuatu yang dapat merubah tingkat penghidupan masyarakat.

Pendapat Para Ahli
Chester A Bemand mengatakan bahwa : ”Sistem ekonomi adalah suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing bagian itu memiliki ciri dan  batas tersendir”
 Dumatry (1996) mengatakan bahwa :“Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan”.
Gregory Grossman and  M. Manu mengatakan bahwa :“Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.”   
Menurut M. Hatta :”Sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berdasarkan atas asas kekeluargaan”
 Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa sistem ekonomi bukan hanya sebagai sekumpulan komponen atau unit perekonomian tetapi merupakan sebuah penerapan yang dikembangkan oleh seperangkat masyarakat yang masing-masing memiliki ciri dan batas-batas tersendiri.

Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah sistem ekonomi pancasila yang disebut juga demokrasi ekonomi. Landasan pokoknya pasal 33 ayat 1-4 UUD 1945 (hasil amandemen). Adapun hal-hal yang harus dihindari dalam sistem demokrasi ekonomi, yaitu sistem free fight liberalism, sistem etatisme, dan monopoli.


Macam-Macam Sistem Ekonomi:
1.      SISTEM EKONOMI TRADISIONAL
           Sistem perekonomian tradisional ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan. udah hampir gak ada lagi penganut sistem ekonomi tradisional di dunia ini.  Mungkin di ethiopia yang masih menganut sistem ini Dalam sistem ekonomi tradisional kegiatan ekonomi masih menggunakan tradisi turun-temurun yang berlaku dalam suatu masyarakat dan telah menjadi nilai budaya setempat. Kegiatan produksi dalam sistem perekonomian tradisional dilakukan secara bergotongroyong dan bersifat kekeluargaan. Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu sistem ekonomi tradisional. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bergantung pada sumber daya alam. masyarakat juga memproduksi barang pemenuh kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah tangga. dengan demikian rumah tangga dapat bertindak sebagai konsumen, produsen, dan keduannya. Ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional antara lain adalah sebagai berikut:
- Kegiatan produksi umumnya mengolah ttanah dan mengumpulkan benda yang disediakan alam
- Alat produksi masih sederhana
- Sangat tergantung pada alam
- Hasil produksi untuk kebutuhan minimal dan besifat homogen
- Hasil industri berupa hasil kerajinan tangan
- Belum mengenal tukar menukar secara kredit (Kardiman, 2006 : 78).

2.      SISTEM EKONOMI LIBERAL
Sistem ekonomi liberat disebut juga ekonomi pasar, yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan mereka bebas bersaing.  Ciri-ciri ekonomi liberal:
- Adanya pengakuan terhadap hak individu
- Setiap manusia adalah homo economicus
- Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
- Menerapkan sistem persaingan bebas
- Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri
- Peranan modal sangat penting
Negara-negara yang menganut paham liberal di benua Amerika adalah Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname. Negara-negara penganut paham liberal di Eropa yakni diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino.
Negara-negara yang menganut paham liberal di Asia antara lain adalah India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.
Negara yang menganut paham liberal di kepulauan Oceania adalah Australia dan Selandia Baru.
Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.

3.      SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran pemerintah keberka sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian. Negara yang menganut sistem ekonomi campuran adalah bekas negara non-blok. mayoritas berada di Asia dan Afrika, seperti : Indonesia, Mesir, Malaysia

 

Tiga Macam Sistem Ekonomi



Pengertian
Pengertian Sistem Ekonomi - Sistem ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan yang berdampak pada kehidupan masyarakat baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.  Dari definisi diatas memiliki beberapa sifat penting yaitu; i) suatu proses, yang merupakan perubahan yang terjadi secara terus menerus, ii) sesuatu yang dapat merubah tingkat penghidupan masyarakat.

Pendapat Para Ahli
Chester A Bemand mengatakan bahwa : ”Sistem ekonomi adalah suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing bagian itu memiliki ciri dan  batas tersendir”
 Dumatry (1996) mengatakan bahwa :“Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan”.
Gregory Grossman and  M. Manu mengatakan bahwa :“Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.”   
Menurut M. Hatta :”Sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berdasarkan atas asas kekeluargaan”
 Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa sistem ekonomi bukan hanya sebagai sekumpulan komponen atau unit perekonomian tetapi merupakan sebuah penerapan yang dikembangkan oleh seperangkat masyarakat yang masing-masing memiliki ciri dan batas-batas tersendiri.

Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah sistem ekonomi pancasila yang disebut juga demokrasi ekonomi. Landasan pokoknya pasal 33 ayat 1-4 UUD 1945 (hasil amandemen). Adapun hal-hal yang harus dihindari dalam sistem demokrasi ekonomi, yaitu sistem free fight liberalism, sistem etatisme, dan monopoli.


Macam-Macam Sistem Ekonomi:
1.      SISTEM EKONOMI TRADISIONAL
           Sistem perekonomian tradisional ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan. udah hampir gak ada lagi penganut sistem ekonomi tradisional di dunia ini.  Mungkin di ethiopia yang masih menganut sistem ini Dalam sistem ekonomi tradisional kegiatan ekonomi masih menggunakan tradisi turun-temurun yang berlaku dalam suatu masyarakat dan telah menjadi nilai budaya setempat. Kegiatan produksi dalam sistem perekonomian tradisional dilakukan secara bergotongroyong dan bersifat kekeluargaan. Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu sistem ekonomi tradisional. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bergantung pada sumber daya alam. masyarakat juga memproduksi barang pemenuh kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah tangga. dengan demikian rumah tangga dapat bertindak sebagai konsumen, produsen, dan keduannya. Ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional antara lain adalah sebagai berikut:
- Kegiatan produksi umumnya mengolah ttanah dan mengumpulkan benda yang disediakan alam
- Alat produksi masih sederhana
- Sangat tergantung pada alam
- Hasil produksi untuk kebutuhan minimal dan besifat homogen
- Hasil industri berupa hasil kerajinan tangan
- Belum mengenal tukar menukar secara kredit (Kardiman, 2006 : 78).

2.      SISTEM EKONOMI LIBERAL
Sistem ekonomi liberat disebut juga ekonomi pasar, yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan mereka bebas bersaing.  Ciri-ciri ekonomi liberal:
- Adanya pengakuan terhadap hak individu
- Setiap manusia adalah homo economicus
- Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
- Menerapkan sistem persaingan bebas
- Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri
- Peranan modal sangat penting
Negara-negara yang menganut paham liberal di benua Amerika adalah Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname. Negara-negara penganut paham liberal di Eropa yakni diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino.
Negara-negara yang menganut paham liberal di Asia antara lain adalah India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.
Negara yang menganut paham liberal di kepulauan Oceania adalah Australia dan Selandia Baru.
Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.

3.      SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran pemerintah keberka sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian. Negara yang menganut sistem ekonomi campuran adalah bekas negara non-blok. mayoritas berada di Asia dan Afrika, seperti : Indonesia, Mesir, Malaysia

 

Bukan Soal Yang Terbaik



Presiden Pilihan?
Semua presiden yang pernah menjabat di Indonesia telah memberikan dampak positif untuk di Indonesia. Walaupun ada kekurangan atau hal negatif dalam hal dirinya dalam hal kebijakan atau pribadinya atau hal-hal dimasa pemerintahannya. Kita perlu memahani setiap manusia tidak ada yang sempurna, meskipun dia menjadi orang nomer 1 di Indonesia (Presiden).

Perjalanan bangsa Indonesia dari dahulu hingga kini melahirkan para pendiri, pejuang, hingga pemimpin bangsa. Indonesia merdeka dengan perjuangan dan kepercayaan. 

Ketika para kaum yang terdidik di zamannya seperti Bung Karno, Bung Hatta, Sultan Syahrir, dsb memilih turun tangan bersama saudara-saudari lainnya memperjuangkan kemerdekaan bangsa, memperjuangkan dengan tidak bertanya akan dapat apa setelahnya atau anak-cucunya akan dapat apa dari hasil perjuangannya, tetapi demi satu tujuan bersama hingga terwujud kemerdekaan. 

Bisa dikatakan ada 3 pilihan ada saat itu, pilihan untuk pesimisme Indonesia merdeka, pilihan untuk mengabdi pada penjajah, atau pilihan untuk berjuang bahkan hingga titik darah penghabisan. Semangat untuk mengabdi pada negeri yang perlu kita terladani kini.

Bahkan data menyebutkan di tahun 1945an, hanya 2% rakyat Indonesia yang tidak buta huruf, sisanya 98% masih buta huruf! Tapi kini sudah 98% lebih penduduk Indonesia yang tidak buta huruf, tak banyak bangsa yang bisa merubah seperti itu, tentu ada semangat optimisme didalamnya. Ya, kita perlu menjadi bangsa yang optimis. Yang memilih berjuang, yang memilih tidak diam atas permasalahan bangsa.

Kembali lagi tentang sosok seorang presiden. Masa kepresidenan mulai dari Soekarno hingga SBY masing-masing memiliki ciri khas dan dampak positif pula bagi Indonesia, meskipun semuanya juga  pasti ada kekurangannya.

Soekarno dengan pengaruhnya dalam menggerakan dan mengirim pesan optimisme kepada bangsa sendiri maupun dunia tentang kemerdekaan serta pembangunan Indonesia masa awal pasca kemerdekaan meskipun kecintaannya yang berlebih terhadap wanita serta keinginan untuk menjadi presiden seumur hidup. 

Soeharto dengan kuasanya untuk mencoba melipatgandakan pembangunan Indonesia meskipun menciptakan keadaan sedemikian rupa di Indonesia yang menjurus ke arah “tenang mencekam”,  pembatasan dimana-mana hinnga KKN yang marak. 

Habibie, sosok penuh talenta dan penuh pemikiran, memimpin di kala transisi, tak banyak meninggalkan bekas, tapi bulan-bulan yang penuh makna itu diembannya dengan membuat berbagai perarturan kebebasan reformasi, dari Pemilu 1999 hingga penerbangan perdana M dimasanya. 

Gus Dur, bapak pluralisme Indonesia, begitu kental nuansa  kesederhanaan dan persatuan dalam keberagaman mulai dari istana Negara di usungnya. Mesikipun ada “kudeta” kecil hingga ia harus turun dari kursi presiden.

Megawati, sosok wanita pertama di kursi presiden Indonesia. Nuansa keibuan hadir dalam kebijakan yang ada, dan KPK dan Pemilu 2004 yang demokratis muncul di masanya

Susilo Bambang Yudhoyono, 2 kali periode memimpin Indonesia di era paska reformasi yang penuh keuletan membangun terutama dalam hal angka-angka ekonomi Indonesia, meski disebut penuh beban dan terlihat penuh pencitraan.

Kini, hingga 68 tahun Indonesia merdeka, sudah 6 presiden memimpin Indonesia.  Ini bukan soal yang mana presiden yang terbaik, yang ada adalah sikap menghormati dan mensyukuri perkembangan yang ada yang telah 6 presiden kita pimpin, serta kita siap  sama-sama memperbaiki bila masih ada kekurangan, tidak hanya menunggu pemerintah atau bahkan menunggu superhero datang. 

Saya memutuskan untuk memberikan pendapat bahwa ke 6 presiden yang sudah memimpin Indonesia sudah memberikan dampak positif dengan cara, kebijakan, dsb. Meskipun ada kekurangannya. Dan  andai hal-hal positif dari ke-6 presiden itu digabung menjadi satu, pasti luar biasa.

Perkembangan Pertahanan Dan Keamanan Saat Ini Di Indonesia
Saat ini pertahanan dan keamanan yang ada di Indonesia sudah mumpuni, yang perlu kita lakukan lagi yaitu semakain memoderinisasi alutista kita, disamping itu kesejahteraan aparat-aparat kita seperti TNI & POLRI dinaikkan, adanya perhatiaan bagi mereka baik secara pribadi mereka maupun keluarganya. Karena tugas membela negara sebagai apartur negara merupakan salah satu tugas yang penuh tanggung jawab dan resiko.

Disaat ini orientasi keamanan di dalam negeri kita adalah tahap “bebas asal terkendali”, kita diberikan kebebasan di era reformasi ini untuk berpendapat, berfikir, berekspresi, dsb. Namun harus terkendali / terkontrol sesuai norma maupun peraturan yang berlaku.
Bukan pada tahap “tenang mencekam”, disaat kita tenang karena takut, ya, takut akan bersuara, takut akan pergerakannya, takut akan keadaan yang diciptakan. Bangsa Indonesia sudah melalui fase ini.

Kini mari sama-sama resapi pernyataan ini “Jangan tanyakan apa yang negara perbuat bagiku, tapi tanyakan apa yang bisa kulakukan untuk negera ini”.
Jangan pernah kehilangan optimisme akan bangsa ini. Lakukanlah yang terbaik dan berguna bagi negeri ini. Jangan biarkan Ibu Pertiwi terus menangis….